Di tahun 2012 ini, Saya berkesempatan riset di University of Helsinki. Empat bulan sudah tinggal di sini, dan memang diawal kedatangan, pertanyaan tentang bagaimana pelaksanaan puasa di waktu musim panas hadir di benak saya. Jika kita jenguk teman-teman di India, New Delhi misalnya, cukup ditambah sejam saja dari durasi puasa di tanah air, no problem lah. Kalau yang di Itali, Roma, tambah sekitar dua setengah jam, hmmpp... lumayan juga. Lebih ke utara lagi, Finlandia, wow tambahnya 6-7 jam, jadi total 20-21 jam. Ckckck...How can? Sedangkan malam hanya singgah 3 sampai 4 jam. Komentar wajar yang akan muncul bagi mereka yang baru datang.
Saya pun mencoba untuk mencari tahu tentang bagaimana pelaksanaan puasa di negeri dengan penduduk sebesar lima juta jiwa yang mendiami lebih dari 330.000 km² ini. Ketika bertanya dengan teman-teman Indonesia yang sudah lama tinggal di Finlandia, mereka mengatakan bahwa mereka sanggup untuk menjalankan puasa sepanjang sekitar lebih dari 80% hari ini.
Menurut mereka, dalam menjalani puasa yang cukup panjang itu terasa biasa-biasa saja. Sungguh luar biasa Tuhan menciptakan tubuh manusia yang begitu mudah untuk beradaptasi. Namun demikian, wajar jika seseorang merasa berat saat mengetahui pertama kali kenyataan tersebut. Rasanya nyali ini sudah ciut duluan mengingat durasi siang yang sangat mendominasi hari adalah hal yang tidak pernah terjadi di Indonesia.
Saya pun masih penasaran dengan situasi yang cukup menggelitik itu. Namun keyakinan bahwa Tuhan (ajaran agama) itu tidak mungkin akan memberatkan umatnya selalu hadir dalam hati ini. Pencetus Food Combining Indonesia, Andang Gunawan, menganjurkan untuk memilih menu yang sederhana namun bergizi, seperti sayur dan buah. Dia juga menyarankan agar saat berpuasa kita menghindari makanan bersantan, gula, dan juga yang berlemak tinggi karena akan menumpuk lama di lambung. Penumpukan itu akan menyebabkan pembusukan sehingga terjadi radang lambung dan memicu gejala mag. "Percuma minum obat sakit mag kalau pola makan kita tidak diperbaiki." tandasnya.
Sayur dan buah memang tak boleh ketinggalan saat berpuasa, apalagi cuaca yang tergolong kering di sini. Sedangkan untuk konsumsi gula, kita dapat menggantinya dengan jus buah tanpa gula. Asupan gula yang berlebih justru akan membuat tubuh kita cepat lemas, karena walaupun gula bisa cepat menaikkan gula darah, namun akan cepat pula turunnya. Begitu pula jika malas bergerak, tubuh akan terasa lemas akibat kadar gula dibiarkan menurun drastis.
Selamat menikmati puasa bagi teman-teman di belahan bumi manapun kalian berada, seperti yang disampaikan oleh pengasuh rubrik kesehatan acara Oprah Winfrey Show, Dr. Oz, bahwa puasa adalah salah satu bentuk diet sehat. Puasa adalah salah satu bentuk detoksifikasi yang paling alami dan natural yang dapat dilakukan, daripada melakukan diet tertentu. Selain itu dengan pola makan yang teratur selama sebulan, puasa dapat mengkondisikan tubuh untuk mengeluarkan racun, karena sebenarnya tubuh manusia telah memiliki sistem detoksifikasi secara alami.
Semoga ulasan ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman. Ingin berpuasa sesuai dengan waktu puasa daerah manapun, selagi kita menikmati dan memperbaiki pola makan, maka sehat lahir dan batin diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Sumber : Republika
Penulis : Zenith Purisha
Original Posting Date : 25.07.2012
Original Posting Date : 25.07.2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar