28 Jun 2012

Ririn

“rin, bunda masak sup jamur nih.. masakan kesukaan kamu kan,sayang?”
Tante anggi memanggilku dari ruang makan. Tangannya yang cekatan menyusun meja makan sederhanaku ini menjadi seperti rumah makan. Aku menengok sekilas padanya. Bunda? Ish..
Kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarku. Membuka pintunya dan berbaring.
Fyuuuhh… hari ini cape banget.. aku melirik jam, 13:00 . aku memejamkan mata, dan tidur.
***
14:00. Aku terbangun karena perutku terus merintih, seakan akan perutku bernyanyi  ‘ririn..aku lapar.. aku butuh makanan..’
Tidak. Aku tidak mau makan makanan tante anggi. Tunggulah perut.. sampai jam 16:00 setidaknya, nanti aku akan beli makanan yang enak di ruko depan.
Tante anggi adalah ibu tiriku. Ummi meninggal  saat aku masih kelas 6 SD, sekarang aku sudah kelas 9. Dan, saat aku kelas 8, abi menikah dengan salah seorang sepupu jauh ummi yang tidak  memiliki suami dan  tidak bisa melahirkan. Kata abi, sebelum meninggal ummi sudah berpesan agar abi menikah dengan tante anggi karena kata ummi tante anggi itu sangat baik. Mmmm.. entahlah, yang pasti aku tidak menyukainya. Kenapa? Karena menurutku ibu tiri itu pasti jahat, seperti ibu tiri nya Cinderella, hanya saja mungkin tante anggi berusah menutupi kejahatannya.
Aku melirik jam lagi, 14:30. Oh! Aku harus makan! Aku segera membuka pintu kamar. Sebenernya sih aku tidak mau makanan buatan tante anggi. Tapi, apa boleh buat. Perutku sudah meraung raung minta makan.
Kreeekk..
Tidak ada orang. Aku segera menuruni tangga, menuju meja  makan. Hey! Kenapa tidak ada makanan? Huh! Pasti tante anggi langsung buang makanannya supaya aku kelaparan. Mmm… sepertinya tante anggi sedang pergi. Aku duduk di kursi sambil mendengus kesal. Ada sebuat posit bewarna hijau di meja makan. Sepertinya tadi aku tidak melihatnya. Aku pun segera membacanya:

Untuk ririn,
Rin, bunda lagi ke supermarket. Kalau kamu laper, ke dapur ya. Sup jamurnya sudah bunda taruh di panci  diatas kompor, dipanasin dulu ya.. nasinya juga bunda taruh di mejikjer. Makan ya, rin J
-Bunda-

Jleb. Aku menelan ludah.ternyata tante anggi… ah, sudahlah! Sekarang waktunya makan!
Aku berlari ke dapur. Setelah sup jamurnya hangat, aku segera mengambil piring,sendok, dan nasi, lalu menuang sup jamurnya.
Hmmmm… enak ya, kaya bikinan ummi..  aku makan dengan lahap. Kemudian setelah Kenyang segera kembali ke kamar.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search This Blog