29 Jun 2012

Seberapa cantik engkau?

bukan, ini buka test atau promosi produk kecantikan. ini hanya sebuah corat coret, pemikiran yang aku tak tau aku mulai memikirkannya.

seberapa cantik engkau?

seakan, dunia selalu bertanya seperti itu. ini tidak adil! lihatlah, sepertinya di dunia ini hanya mementingkan kecantikan. mementingkan 'luar'. kecantikan external lah yang mereka cari. ini tidak adil! Allah yg mnciptakan kita, kalau semua orng boleh memilih, mereka juga bkal minta punya muka cantik. minta punya muka kya artis. sayang, ini takdir. dan kau tak boleh menyalahunya. ingin merubahnya? oplas? jangan. itu kufur ni'mat.

seberapa cantik engkau ?

tanyalah, tapi jang tanya orang lain. mereka akan menjawab 'luar'mu. tanyalah pd hati mu. kecantikan abadi itu dari hati. bukan dari wajah.

seberapa cantik engkau ?

sucikan hati mu. bersihkan hati mu dari hawa nafsu dunia. ajarkan hatimu bersabar. relakan hatimu untuk mengikhlaskan. tanamkan benih" kebaikan. itulah baru yang namanya cantik

seberapa cantik engkau?

sangat cantik, karena aku memiliki sesuatu yang bernama iman di dalam hati.

Gedeg --"

kalian tau, apa itu gedeg?
OK, aku jelasin. gedeg adalah di mana kita merasa kesel, emosi, gak sabar dan sereasa pengen nampol orang tersebut. itu adalah bahasa jawa. kenapa aku yang orng bekasi tau apa itu gedeg? karena temen"ku sering ngomong gedeg klo mereka udh geregetan ><

sekarang, aku lg gedeg maksimal sm seorang 'temen'. sebenernya sih bukan temen, dia aja yang SKSD, aku menganggapnya temen facebook.

begini, orang itu --sebut aja U-- ngomen status aku ( status aku: gedeg --" =maksudnya status aku itu untuk U, soalnya dia nyebelin) dia komen = gedeg sama siapa, na?
apa yg musti aku jawab? apa kah aku bakal jawab "sama kamu" ? tidak, aku masih baik. aku jawab "siapa weh~"

dan kau tau? di chat, dia sewena wena bilang "jaim banget lo na.." dan " jaga wibawa banget kalau di status sm comment "  *cari batu *bersiap nimpuk

HA HA HA
dan akhirnya, dengan ke watados an yg super tinggi, dia bilang, maaf ya gw blng lo jaim.
ish! sebel! *murka


yaudah yah, cukup sekian corat coret nya.kalau kalian tak suka? tak apa, toh ini hanya sekedar corat coret ^^

28 Jun 2012

Ririn Part II

Beberapa hari kemudian…
Karena aku tidak terlalu lapar siang ini, saat jam 17:00 aku akan pergi ke ruko di depan perumahan. Aku ingin beli makan. Aku melirik jam digitalku, 16:30, setengah jam lagi deh. Aku pun mandi, kemudian menyiapkan buku untuk sekolah besok.
17:00, OK! Aku segera keluar rumah. Ups! Lupa, aku balik lagi sambil teriak sekenanya, “tante anggi..! ririn mau beli makan di ruko depan..! assalamualaikum!”
“waalaikumussalam. Hati hati ya rin” jawab tante anggi lembut.
***
Kata ummi dulu, kita harus selalu izin kalau mau kemana aja, jangan seenaknya pergi, jadi aku izin deh ke tante anggi. Sebentar lagi sampai. Sekarang aku sudah di pintu gerbang perumahanku.
Nah, tinggal nyebrang deh..
Aku berjalan santai menyebrangi jalan raya yang lumayan ramai ini. Dan ternyata  tanpa ku sadari, sebuah mobil melaju kencang dari arah kanan. BRUK! Entahlah, aku hanya melihat gelap.
***
Duh, silau!
Loh? Kok semuanya putih? Aku lagi dimana nih?
“ririn..sayang, apa kabar?” terdengar sebuah suara yang amat kurindukan. Ini..ini..ini suara ummi!
“ummi! Ummi dimana? Ririn kangen ummi!” aku berteriak, memanggil ummi. Itu ummi! Ummi berjalan mendekatiku, baju ummi putih semua. Ummi cantiiiikk banget! Aku berlari memeluk ummi, ummi memelukku balik.
“ummi, ririn mau sama ummi.. gak mau sama tante anggi.. ririn kangen ummi” aku mulai terisak. Kangeeen banget sama ummi.
“rin, ririn jangan nangis. Ntar kita ketemu lagi kok” ummi tersenyum. “ririn manggilnya bunda ya, tante anggi itu sekarang bundanya ririn. Ririn tau gak, tante anggi itu saying banget sama ririn, dia nganggep ririn anak kandungnya sendiri” ummi membelai rambutku. Tangisku mulai berhenti.
“ta..tapi ummi…” aku terbata.
“hmm.. anak ummi jangan nangis. Nanti kita ketemu lagi kok rin.” Ummi melepas pelukannya, kemudian mengusap air mataku. “dah ririn.. “
***
PYAR!
Duh, lampunya silau! Aku mengucek ngucek mataku.
“abi.. ririn sadar bi!” terdengar suara terikan tante anggi. Sepertinya tante anggi suda lama duduk disitu. Bruk..bruk.. para dokter dan suster menghampiriku. Terlihat tante anggi menyeka air matanya sambil tersenyum, kemudian memeluk punggung tanganku. “maafin bunda ya rin..bunda selama ini bikin kamu sedih”
“enggakpapa bun..” aku menjawab lirih. Tampak mata bunda bersinar, sepertinya senang dengan  panggilan baruku.
Aku menjalani perawatan selama 2 hari di rumah sakit. Ternyata kemarin aku kecelakaan. Warga sekitar yang tau aku anaknya abi langsung menghubungi abi. Orang yang menabrakku juga langsung membawaku ke rumah sakit. Sebenarnya sih, aku yang salah karena tidak hati hati. Dan setelah itu aku baru tau, aku saat itu mengalami pendarahan. Sementara di rumah sakit ini tidak ada stok darah AB+, butuh pendonor! Sementara darah abi A, dan ternyata darah bunda AB+, jadilah aku didonor oleh bunda. Dan, selama 3 hari –1 hari koma, 2 hari di ICU— bundalah yang siang malam menungguiku. Sementar abi bekerja. Bunda yang menyuapiku. Aku jadi menyesal, sejak abi menikah dengan bunda aku selalu bikin bunda sakit hati, padahal sebenarnya bunda saying sama aku.
Sekarang aku tau, tidak semua ibu tiri itu kaya ibu Cinderella. Banyak juga yang seperti bidadari  Cinderella. Aku sayang ummi. Aku juga sayang bunda.
 ***

Ririn

“rin, bunda masak sup jamur nih.. masakan kesukaan kamu kan,sayang?”
Tante anggi memanggilku dari ruang makan. Tangannya yang cekatan menyusun meja makan sederhanaku ini menjadi seperti rumah makan. Aku menengok sekilas padanya. Bunda? Ish..
Kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarku. Membuka pintunya dan berbaring.
Fyuuuhh… hari ini cape banget.. aku melirik jam, 13:00 . aku memejamkan mata, dan tidur.
***
14:00. Aku terbangun karena perutku terus merintih, seakan akan perutku bernyanyi  ‘ririn..aku lapar.. aku butuh makanan..’
Tidak. Aku tidak mau makan makanan tante anggi. Tunggulah perut.. sampai jam 16:00 setidaknya, nanti aku akan beli makanan yang enak di ruko depan.
Tante anggi adalah ibu tiriku. Ummi meninggal  saat aku masih kelas 6 SD, sekarang aku sudah kelas 9. Dan, saat aku kelas 8, abi menikah dengan salah seorang sepupu jauh ummi yang tidak  memiliki suami dan  tidak bisa melahirkan. Kata abi, sebelum meninggal ummi sudah berpesan agar abi menikah dengan tante anggi karena kata ummi tante anggi itu sangat baik. Mmmm.. entahlah, yang pasti aku tidak menyukainya. Kenapa? Karena menurutku ibu tiri itu pasti jahat, seperti ibu tiri nya Cinderella, hanya saja mungkin tante anggi berusah menutupi kejahatannya.
Aku melirik jam lagi, 14:30. Oh! Aku harus makan! Aku segera membuka pintu kamar. Sebenernya sih aku tidak mau makanan buatan tante anggi. Tapi, apa boleh buat. Perutku sudah meraung raung minta makan.
Kreeekk..
Tidak ada orang. Aku segera menuruni tangga, menuju meja  makan. Hey! Kenapa tidak ada makanan? Huh! Pasti tante anggi langsung buang makanannya supaya aku kelaparan. Mmm… sepertinya tante anggi sedang pergi. Aku duduk di kursi sambil mendengus kesal. Ada sebuat posit bewarna hijau di meja makan. Sepertinya tadi aku tidak melihatnya. Aku pun segera membacanya:

Untuk ririn,
Rin, bunda lagi ke supermarket. Kalau kamu laper, ke dapur ya. Sup jamurnya sudah bunda taruh di panci  diatas kompor, dipanasin dulu ya.. nasinya juga bunda taruh di mejikjer. Makan ya, rin J
-Bunda-

Jleb. Aku menelan ludah.ternyata tante anggi… ah, sudahlah! Sekarang waktunya makan!
Aku berlari ke dapur. Setelah sup jamurnya hangat, aku segera mengambil piring,sendok, dan nasi, lalu menuang sup jamurnya.
Hmmmm… enak ya, kaya bikinan ummi..  aku makan dengan lahap. Kemudian setelah Kenyang segera kembali ke kamar.
***

Search This Blog